___"The Strokes"___

___"The Strokes"___
Neo Garage

Kamis, 18 Desember 2008

Garage Rock Modal Pas-pasan, tapi Kreatif



Kenal The Strokes? Pernah lihat klip ajaibnya The White Stripes? Atau jangan-jangan di antara koleksi CD kita sudah terselip nama The Datsuns? Wah, jangan-jangan kita sudah terserang demam garagerock!

Garasi dan musik rock, sepintas memang kayak Jaka Sembung bawa golok, alias enggak nyambung goblok. He-he-he.... Tapi nyatanya, dua kata yang seperti berbeda "kodrat" itu, kalau disinergikan, mampu menghasilkan gelombang yang tidak kecil riaknya di kancah musik dunia.

Yap, hampir setahun belakangan ini, musik dunia memang sempat gonjang-ganjing diserbu band-band beraliran garage rock. Kuping kita (sebagai penikmat musik) pun jadi familiar sama nama-nama band berawalan "The", macam The Strokes, The Vines, The Hives, The Datsuns, sampai The White Stripes dan di Indonesia seperti The Changcuters yang meniru band The Beatles and The Rolling Stones.

Kencangnya yang dibuat sama band-band garage rock itu bahkan sampai menginspirasi jagoan melodic punk, SUM 41, buat mengubah nama jadi The Sums di salah satu klip mereka. Maksudnya sih mencibir, tapi adanya klip itu paling tidak juga bisa dilihat sebagai semacam "pengakuan" Derrick cs kalau garage rock memang benar-benar "mengancam"!


Piranti murahan

Ngomong-ngomong, dari mana sih gelombang ini bermuasal?

Beberapa catatan bilang bahwa riak pertama garage rock itu terjadi di paruh akhir 1950-an hingga awal 1960-an di Amerika Serikat. Waktu itu, British Invasion lagi merajalela. Band-band macam The Beatles dan The Rolling Stones lagi benar-benar dipuja-puja sama anak muda di Negeri Paman Sam itu.

Selain musik mereka laris dijadikan pengiring di tiap lantai dansa, polah dua band tersebut juga menginspirasi anak-anak muda Amrik untuk membentuk band dan memainkan musik yang enggak jauh beda.

Begitulah. Ditambah sama kondisi di mana instrumen musik tuh gampang banget didapat, makin terpacu saja anak-anak itu nge-band. Tempat latihannya? Ya, di mana lagi kalau bukan di garasi rumah mereka sendiri? Maklumlah, zaman itu kan studio latihan langka punya, man!

Kemampuan musik cenderung pas-pasan, ditingkah sama suara kotor dari piranti murahan, tidak menyurutkan semangat band-band itu untuk pol-polan dalam berkarya. Terbukti belakangan, elemen-elemen itu malah jadi semacam benang merah dan ciri khas bagi musik yang dibesut sama band-band garasi ini. Sampai sekarang.

Maka, jangan heran kalau mendengar hasil rekaman band-band garage rock zaman sekarang, yang justru didominasi sama suara-suara "busuk", cenderung lo, dan tidak secanggih hasil rekaman modern pada umumnya. Gaya mixing dan pemilihan sound raw (baca: mentah) macam itulah yang memang jadi kuncian mereka!

Anyway, entah disadari atau tidak, polah ’band-band kelas garasi’ tahun 1960-an yang serba spontan, simpel, tapi tetap energetik itu, ternyata menarik perhatian beberapa produser rekaman. Ada semacam kesegaran yang ditawarkan sama band-band itu. Tidak lama, muncul deh nama-nama kayak The Sonics, The Seeds, The Count 5, serta The Kinks, yang belakangan kerap dibilang sebagai "dewa-dewa"-nya garage rock.

Memasuki era 1970-an, gaung dari band-band mulai menghilang. Tersapu sama banjir progresif rock (seperti Yes, Genesis, dan lain-lain) dan hard rock (misal: Led Zeppelin, Deep Purple, dan rekan-rekan), yang kalau manggung berskala stadion dan lebih menawarkan sofistikasi tontonan serta komposisi musik.

Namun, semangatnya tidak padam. Formulasi musik yang simpel tapi sangat agresif itu diadopsi sama band-band punk yang tumbuh di akhir dekade 1970-an. Lebih dari itu, filosofi punk yang ’Do-It-Yourself’ (D.I.Y.) pun bisa dibilang merupakan salah satu turunan dari sikap band-band garage rock era 1960-an, yang dari dulu memang sudah kerap memproduksi sendiri album mereka.

The Ramones di New York, serta Sex Pistols di London, yang boleh dikategorikan sebagai band punk gelombang pertama, termasuk mengadopsi formulasi tersebut.


Mentah dan spontan

Lantas, apa pula yang bikin garage rock muncul lagi setahun belakangan ini? Hm... jujur saja, tidak ada yang tahu pasti kenapa. Yang jelas, musik model begini selalu punya magnet sendiri. Buktinya hampir di setiap dekade, muncul saja band-band pengusung musik dan attitude model begini. Biarpun riaknya tidak sebesar sekarang ini, selalu saja ada tempat bagi garage rock.

Sementara pengamat bilang bahwa garage rock itu merupakan alternatif yang paling jitu, jika di satu masa genre rock sudah kehilangan akal untuk menggeliat. Sebagai bukti, mereka bilang, adalah ketika punk -yang notabene turunan dari garage rock-maju ke muka, menggantikan arus progresif yang mulai kehilangan pamor di akhir dekade 1970-an. Belakangan riak itu lantas luruh digerus sama new wave (1980-an).

Itu juga sempat terjadi saat glam metal mencapai titik jenuh di awal 1990-an. Band garage rock macam The Gories, The Pixies, serta The Makers, kala itu langsung menyeruak sebelum akhirnya "hilang" ditelan sama gemuruh grunge.

Kejadian yang tidak jauh beda, berulang belum lama ini. Di paruh awal 2002, kuping publik sudah mulai lelah mendengar keluhan, omelan, serta teriakan frustrasi yang kerap dilontarkan sama band-band nu-metal. Di saat yang hampir bersamaan pula muncul nama-nama The Strokes, The Hives, lalu The Vines, yang langsung merebut perhatian.

Dibalut dengan dandanan bernuansa retro alias jadul, musik lo fi yang mereka tawarkan dengan cepat meracuni kuping-kuping yang lelah tadi. Dengan cepat pula, jumlah para pengusung garage macam ini bertambah.

Kayak jamur di musim hujan, nama-nama macam The White Stripes, The Libertines, The Datsuns, Black Rebel Motorcycle Club, The Donnas, Yeahs Yeahs Yeahs, dan belakangan, Kings Of Leon serta The Darkness, langsung membanjiri pasar musik dengan album-album mereka.

Biar kesannya semua mengandalkan attitudes dan gaya bermusik yang sama. (raw, straight forward, tidak banyak "bunga-bunga", dengan lirik yang cenderung menyuarakan sikap pribadi mereka terhadap lingkungan sekitar. Bukan kebingungan, bukan pula keluhan). Namun, tetap saja ada beberapa detail yang membedakan antara satu band dengan yang lain.

The Strokes contohnya. Band yang digawangi oleh Julian Casablancas (vokal), Nikolai Fraiture (bas), Fabrizio Moretti (drum), Albert Hammond Jr. (gitar), dan Nick Valensi (gitar) ini mengambil gaya proto-punk, macam Velvet Underground atau Television (band-band yang jaya di awal 1970-an), sebagai acuan gaya maupun musik mereka. Lewat album Is This It (2001), kuintet asli New York ini langsung dianggap sebagai pelopor kebangkitan garage rock era 2000-an.

Lain lagi dengan The White Stripes. Cuma digawangi oleh dua kakak beradik, Jack (vokal/gitar) dan Meg White (drum), awal pemunculan mereka lewat album White Blood Cells (2001), langsung dipuji-puji kalangan kritisi musik. Mencampur unsur rock dengan black blues-nya Robert Johnson, atau Blind Willie McTell (nama-nama para pelopor musik blues). Tahun 2003 lalu, duet ini kembali merilis album berjudul Elephant.

Yang paling kontradiktif adalah gaya yang dipamerin gerombolan asal Swedia, The Hives. Gimana tidak. Dengan gaya punk yang agresif, tapi band ini selalu tampil dengan stelan necis ala mod berwarna hitam-putih. Kuartet yang digawangi oleh Howlin’ Pelle Almqvist (vokal) Nicholaus Arson (gitar), Chris Dangerous (drum), Dr. Matt Destruction (bas), dan Vigilante Carlstroem (gitar) ini, melejit dengan singel Main Offender yang terserak di album Veni Vidi Vicious (2002).

Sementara musik yang disajikan oleh Kings Of Leon, seakan mengajak kita kembali terlempar ke zaman kejayaan The Allman Brothers Band dan southern rock di masa lalu. Terbentuk di Tennessee, kuartet ini terdiri dari 4 bersaudara Followill, Caleb (vokal/gitar), Nathan (drum), Jared (bas), dan Matthew (gitar). Lewat album Youth And Young Manhood (2003), polah mereka langsung saja jadi bahan omongan.

Akankah gelombang garage rock kali ini bisa bertahan lebih lama ketimbang gelombang-gelombang sebelumnya? Tidak ada yang bisa memprediksi. Dan rasanya tidak perlu juga. Toh, sampai sekarang semuanya masih asik-asik saja buat dinikmati. Iya enggak?

Musik The Strokes Pioneer Aliran Neo-Garage



The Strokes mulai menyedot pemerhati musik mainstream di Amerika Serikat setelah memperkenalkan album mereka, baru-baru ini. Umur grup musik The Strokes terbilang masih belia.


Tapi, grup yang gawangi Julian Casablancas, Albert Hammond, Nick Valensi,Fabrizio Moretti dan Nikolai Fraiture berhasil memperkenalkan musik beraliran neo-garage sejak 2001. Kehadiran The Strokes membuka pintu bagi grup-grup musik sejenis antara lain The Hives dan White Stripes.

Julian Casablancas, vokalis The Strokes paling banyak menarik perhatian publik AS. Casablancas selain memang jago nyanyi, ia juga terkenal sebagai anak pengusaha model John Casablancas. Karena itu pula, Julian dianggap sudah akrab dengan dunia selebritis sejak masih kecil. Gaya Julian yang super cuek semakin membuat penggemar The Strokes berteriak histeris.

The Strokes pertama kali dilirik lewat debutnya Is This It. Sejak itu, lagu-lagu mereka terus meroket di tangga musik dunia sampai menyabet penghargaan antara lain Band Terbaik versi Spin pada 2002.

The Strokes juga meraih anugerah Sertifikasi Emas setelah albumnya terjual 500.000 copy. Album mereka, The Modern Age, Someday, Room on Fire, dan 12:51 yang dirilis setahun silam juga sukses di pasaran.

Album ketiga `The Strokes`




The Strokes sudah tidak sabar lagi menunggu album ketiga mereka dirilis. Cukup lama pula mereka menunggu album mereka rampung, hapir 12 bulan mereka melakukan rekaman.


Rencanannya Album ketiga ini akan diberi judul First Impressions of Earth, yang akan dirilis sekitar awal bulan Januari 2006. Menurut sang drummer, Feb Moreti `Kami mengunci diri hampir setahun lamanya. Kami mengumpulkan semua ide dan kemudian merekamnya. Dan saya tidak sabar menunggunya, saya tidak dapat menahan rahasia ini lebih lama lagi,` ujarnya.


Sementara, single pertama dari album ini yang berjudul Juice Box, rencananya akan dirilis pada tanggal 5 Desember. Saat ini The Strokes sedang menggelar pertunjukkan `rahasia` sebagai perkenalan terhadap album baru yang mereka buat tersebut.

The Strokes Bakal Bubar?



Band yang berhasil menginvasi dunia dengan sounds vintage raw atau garage rock asal kota New York, The Strokes berencana akan mengeluarkan album baru tahun depan, atau apabila sampai akhir tahun 2009 besok mereka tidak mengeluarkan apapun, sepertinya band ini akan bubar. Hal ini diutarakan oleh sang gitaris Albert Hammond jr“Sudah sepantasnya kita mengeluarkan album baru tahun depan, apabila tidak sepertinya lebih baik kita membubarkan diri saja. Karena hal ini dapat mempengaruhi seluruh aspek dari band ini sendiri, semua orang telah mulai mencemoohi kita hamper 1 tahun belakangan ini, tapi kita akan membuktikan kalau tahun depan kita akan keluar album. Tapi, tidak ada yang tau mungkin saja itu akan menjadi album terakhir kita” ucapnya. Sementara ini gitaris berambut kribo yang ikonik ini sedang lumayan sibuk mempromosikan solo albumnya yang ke 2 berjudul Como Te Llama , dan dirilis oleh Rough Trade records.

Julian Casablancas "Vocal"



Masa kecil dan pendidikan

Julian Casablancas adalah putra John Casablancas, campuran Spanyol-Amerika, putra Catalonian imigran dari Sabadell di Spanyol dan pendiri Elite Model Manajemen, dan Jeanette Christjansen, dari Denmark yang telah menjadi model Denmark di tahun 1965, dan saudara Cecile Casablancas . Kakek ayahnya Ferran Casablancas adalah seorang pengusaha tekstil. Orang tuanya telah bercerai ketika Casablancas sangat muda dan ia tinggal dengan ibunya dan Sam Adoquei.

Pertama kali anggota The Strokes dibuka oleh Casablancas yang telah bertemu Nikolai Fraiture. Keduanya bertemu pada saat SMA dulu. Ketika ia masih 14 tahun, Casablancas telah tertangkap minum minuman keras pada waktu sekolah dan akibatnya terpaksa dua kali seminggu untuk menghadiri program rehabilitasi Phoenix House. Segera setelah itu, ayahnya mengirim dia ke Institut Le Rosey, sebuah asrama sekolah di Swiss. Di sinilah ia menemui Albert Hammond, Jr. Meskipun keduanya tidak saling kenal, kemudian mereka menjadi berteman dan akhirnya klop.

Ketika Casablancas kembali ke New York setelah enam bulan di Le Rosey, ia melanjutkan pendidikan di Sekolah Dwight di Manhattan, dan bersama Fabrizio Moretti dan Nick Valensi, yang kemudian juga menjadi sesama anggota band. Dia putus sekolah di kelas 11 dan dihadiri Lima Raya College di Long Island untuk satu tahun, setelah menerima beasiswa menulis komposisi klasik. Dia bekerja sebagai pelayan bar sebelum beralih ke musik profesional.


Musik karir

Julian Casablancas' kejujuran dan fitur yang berbeda pengiriman serta dalam berbagai melenggang. Tanda tangannya vokal gaya menggabungkan unsur-berbicara bernyanyi dan jiwa, mempengaruhi Lou Reed, Ian Curtis dan Shane MacGowan. Selain itu, ia jauh mencapai kisaran pada kedua ujung spektrum. Sementara itu rentang normal akan diklasifikasikan sebagai bariton, baru-baru ini ia telah memperluas ke arah catatan; dia menyanyikan low instrument ( "Heart in cage", "Ask Me There") yang juga lebih terkenal ( "You Only Live Once "," Razorblade "). Namun, ia lebih cenderung untuk memanfaatkan selengkapnya daripada diam di kawasan tertentu. Misalnya, lagu seperti "Visi from Divisi", "Reptilia", atau "Juicebox" mulai dari rendah, lebih penuh, lebih rendah menjulang nada, kemudian pindah ke yang lebih kuat, intonasi dari lagu sebelumnya. 12:51, The Modern Age, Without Law, dll cenderung relatif tetap dalam rentang vokal yang sama baik untuk membuat lebih halus atau nada menekankan satu berbicara. Semua, menekankan dua hal: melodi dan jiwa. menjulang tinggi di paduan suara. Namun ini tidak benar semua komposisi, terutama sebagai The Strokes , ia mempunyai dampak terbesar pada suara mereka dan telah diketahui dengan sangat cermat. Sementara Casablancas yang banyak di berbagai instrumen, mungkin itu terbesar dan paling dihargai dalam inovasi adalah penggunaan keyboard untuk menulis kompleks perjanjian yang kemudian dia transposes agar sesuai dengan lcdgoto 'gitar-didorong lineup. Sebagai contoh dari teknik ini," sebuah unreleased demo,yaitu "You Only Live Once,". Casablancas' mulai timbul Komposisi; yang kedua selesai, penuh produk-band. Semua itu komposisi untuk disesuaikan secara ketat untuk dua gitar, bas, drumset, dan satu vokal. Formula ini sangat penting untuk lcdgoto ' dan suara tersebut tetap tidak berubah selama tiga album.

Dikenal untuk tidak banyak bermain di dapur 'rekaman, Julian telah membuktikan dirinya dapat sebuah multi-pemain melalui penampilan tamu. Dia memainkan gitar "Sick,Sick,Sick" oleh Queens dari Rolling Stone, bas pada Albert Hammond, Jr 's "Takut," dan kedua set drum' "Night Week."

Pada 2008, tercatat Julian dengan lagu Santogold dan Pharrell N * E * R * D disebut "I Drive Throught" untuk Converse. Dia juga muncul dalam iklan promosi menari dengan sepatu Kets.


Kehidupan pribadi

Julian atau 'Jules' dia dikenal oleh keluarga dan teman-temannya fans favourite base ball, terutama dari New York Mets, dan telah dikatakan bahwa "jika saya dapat kembali waktu kecil". Dia juga menyukai New York Jets sepak bola.

Pada tanggal 5 Februari 2005, Julian Casablancas menikah Juliet Joslin,asisten manajer The Strokes, dalam sebuah upacara pribadi di New York. Dia mengumumkan loyalitas dan termasuk Central Park, di mana sebelum mereka bermain lagu "Sulit Jelaskan," katanya, "Saya menikah dan sulit untuk menjelaskan!"

Albert hammond Jr. "Guitar"

Albert Hammond, Jr (lahir 9 April 1980, Los Angeles, California) adalah seorang musisi dan anggota dari band garage rock, dia memainkan gitar ritme di band The Strokes, dan dia merilis debut album di tahun 2006. The Beach Boys, Buddy Holly, John Lennon, Matthew Sweet, Televisi dan Velvet Underground sering dikutip sebagai pengaruh besar.


Karir

Putra Gibraltarian musisi Albert Hammond dan ibunya Claudia Fernandez mantan pemenang model di Argentina. Albert Jr telah dikirim ke sekolah asrama elit Institut Le Rosey di Swiss pada usia 13 tahun. Sementara itu, ia bertemu Julian Casablancas, yang akan pergi ke sesama anggota band.

Pada tahun 1998, Hammond bertemu dengan Julian Casablancas di New York City dan bersama-sama mereka membentuk The Strokes dengan Casablancas' mantan schoolmates Nikolai Fraiture, Nick Valensi, dan Fabrizio Moretti.


Hammond pada saat itu berpacaran dengan super model Agyness Deyn. Albert biasanya dilihat memainkan's Olimpiade 1970 Putih Fender Stratocaster atau Gibson Les Paul Jr yang sering digunakan oleh bandmate Nick Valensi. Pada sebagian besar The Strokes 'dia memainkan musik ritme gitar, dan solos yang dimainkan oleh Valensi. Lagu yang Hammond tidak bermain solos adalah "Last Nite,"
" Trying Luck of You," " Take this or Let this," " Under Control.," "Final Nothing That what is Final," " Ize Of World the," and " Vision of Division " solos cenderung lebih fokus pada sebagian besar emosi, "blues" melodical, dan gitar cenderung main dengan nada lembut dibandingkan dengan Valensi's (dengan perbedaan yang jelas ditemukan dalam "Visi dari Divisi"). Dia berpendapat ia sering main gitar dalam posisi horisontal yang tinggi, mirip dengan Buddy Holly, yang katanya adalah supaya ia dapat menari lebih baik.

Albert Hammond, Jr diatur untuk melepaskan sendiri baris pria yang cocok dia akan bersama dengan disain rambut Ilaria Urbinati. Hammond kepada NME yang cocok akan tersedia dalam tiga gaya dengan desain baru setiap musim dan bahwa dia bertujuan untuk memelihara baris klasik.


Songwriting solo dan bekerja

Meskipun vokalis Julian Casablancas adalah penyumbang besar kepada proses songwriting untuk The Strokes 'musik, Hammond telah dikenal untuk menulis beberapa buah lagu sendiri. Dia bersama-wrote trek dengan Casablancas untuk grup album kedua, Room on Fire. Dia juga telah dikreditkan dengan banyak menulis tiga lagu instrumental ( "Swiss Beats", "Holland", dan "with street") untuk band 2001 wisata video berjudul "In Transit". Dia juga menulis sebuah lagu yang disebut "Elephant Song," Hammond yang digunakan ketika ia diperlukan untuk merekam lagu untuk kelas 101 suara, menggunakan peralatan sekolah rekaman. The Strokes untuk kemudian merekam ulang lagu sebagai khusus untuk melalui fanclub anggota.

Hammond merilis sebuah album solo berjudul Yours Untuk Tetap di Inggris melalui Perdagangan Records pada 9 Oktober 2006 dan di Amerika Utara melalui New Line Records / Scratchie Records pada Maret 6, 2007. Disusun oleh aku Kadal Fajar vokalis Lattimer dan direkam di Electric Lady Studios di New York City, album musik tamu beberapa fitur, seperti Sean Lennon, Ben Kweller, Tempahan dibuka 'manajer Ryan Gentles, Jody Porter dari air dari Wayne, Chris Feinstein , Mikki James, James Sammy Jr (Suzuki yang mirip bulan) dan Tempahan dibuka 'memimpin penyanyi, Casablancas. Bassist Josh Lattanzi dan drum Matt Romano melayani sebagai backing band, dengan Hammond pada gitar dan kejujuran. Pertama tunggal diambil dari album, "101", ini dirilis secara eksklusif melalui the killers, panik pada 4 September 2006. Musik untuk video "Dalam Transit" diarahkan oleh Joaquin Phoenix.

Pada bulan November 2006, Hammond mengumumkan akan bergabung dengan Incubus pada wisata selama tur mereka di Amerika Utara untuk album baru mereka Light Grenades.

Pada tanggal 16 Maret 2007 di Selatan oleh Southwest festival Hammond melakukan dua belas lagu termasuk menetapkan meliputi dari Frank Black 's "Old Black Dawning" dan Dipandu Dengan COUNTRY' "Pos Blowfish".

Untuk yang Yours Keep Away album ini dirilis di Amerika Utara pada tanggal 6 Maret 2007; dia juga didukung Partai Bloc mereka di dunia wisata sebelum membuat berhenti di Montreal 's Metropolis dan Toronto' s Setelah Haus. Setelah ini, Hammond headlined dua tur Amerika Utara bersama dengan tur Eropa. Amerika Utara wisata fitur teman-temannya, yang Mooney Suzuki. Hammond memiliki satu tur terakhir untuk menyelesaikan di Eropa dan kemudian ia telah resmi dilakukan untuk wisata jauh.

Hammond mengumumkan bahwa "Dalam Transit" itu selanjutnya akan single solo, yang memiliki penutup Frank Black 's "Old Black Dawning" sebagai b-side. Tercatat tinggal dari rumah dan tanah petani ballroom. Pada tanggal 29 Agustus 2007, Hammond mengumumkan pada MySpace bahwa dia akan kembali ke studio untuk merekam album kedua pada bulan Oktober 2007 selama lima minggu.

Pada tanggal 11 Juli 2008, ia mulai wisata di seluruh dunia dalam dukungan kepada kedua rilis di dalam-tengara dan dijual keluar tempat Spaceland di Silverlake lingkungan dari Los Angeles, CA dengan kapasitas hanya 260 orang. Hal ini ia hanya penampilan pantai barat. Membuka adalah band yang Shys dan salon Mob.

Pada tanggal 23 Agustus 2008, Hammond website resmi mengumumkan bahwa Hammond akan bertindak dukungan dari British band Coldplay selama mereka Wisata Eropa, yang akan memulai pada 1 September di Strasbourg, Prancis.

Nick Valensi "Guitar"

Nick Valensi yang bernama asli Nicholas Valensi, lahir 16 Januari 1981, di New York adalah pemain gitar untuk American rock alternatif band The Strokes.


Valensi gitar utama, yang dia gunakan untuk menampilkan hampir setiap hidup dan lagu yang direkam, adalah tahun 1990-an Epiphone Riviera dengan Gibson P-94 pick-up. Pada tahun 2005, Epiphone merilis sebuah tanda tangan model itu gitar, yang dikira elit Nick Valensi Riviera P-94, dan itu diikuti dengan model standar Nick Valensi Riviera P-94 pada tahun 2007. Back-up/warm-up gitar termasuk Epiphone Dot pas dengan 2-P 94s, sebuah Epiphone Casino, dan Gibson memudar Khusus Double Cutaway dengan 2 P-90. Valensi sering bersama gitaris Albert Hammond, Jr 's cadangan gitar, yang termasuk Gibson Les Paul Jr dan Les Paul Khusus. Valensi utama amplifier adalah 2x12 "Fender Hot Rod DeVille, digunakan dengan Fender 4x12" ekstensi cabinets menunjukkan selama hidup. Ia juga baru saja membeli Carr amplifier untuk digunakan pada beberapa terakhir berhenti dari Kesan Pertama wisata. Nya pedalboard terdiri dari Visual Sound Jekyll & Hyde Ultimate Membeli pedal, Demeter TRM-1 Tremulator, suara Cooltron buldog distorsi, MXR Micro-AMP dan Boss TU-2 warna penyetem.

Dia CITES itu mempengaruhi sebagai The Velvet Underground, The Mobil, George Harrison.

Pada musim panas 2006, ia menikah untuk lima tahun, Amanda de Cadenet. De Cadenet dipublikasikan sebuah buku berjudul foto Langka Burung di tahun 2005, yang meliputi beberapa gambar dari Valensi, siapa dia merujuk ke dia sebagai "memikirkan" pada situs web.

Valensi telah dijelaskan istrinya sebagai "orang keren yang saya tahu."


Kolaborasi

Nick Valensi tidak backing kejujuran dan juga memainkan gitar untuk Devendra Banhart 's lagu' Shabop Mereka 'pada 2007 album Smokey Rolls Down Thunder Canyon. Selain itu, ia memberikan kontribusi pada backing kejujuran dan self-debut album berjudul dari bandmate Fab Moretti 's band, Little Joy.

Dia juga memainkan gitar untuk Regina Spektor 's lagu' lebih baik 'yang dirilis pada album terbaru' Mulai untuk berharap 'dan juga sebagai satu dipublikasikan dalam versi yang agak berbeda pada gitar yang merupakan bagian rearranged.

Ia muncul dalam video untuk 'Adam & Steve', sebuah lagu oleh Devendra Banhart 's samping proyek Megapuss.


Fabrizio Moretti "Drumer"


Penggebuk drum The Strokes, Fabrizio Moretti patah hati saat putus dengan Drew Barrymore. Dan kini kabarnya dia berharap dapat bersatu kembali dengan bintang jelita ini.


Moretti dan Barrymore, memutuskan berpisah setelah keduanya bersama selama lima tahun, dan menurut sebuah sumber yang dikutip US Weekly penggebuk drum ini ingin berbaikan.


Menurut Weekly Fabrizio, meminta bicara dengan Barrymore di hotel Chateau Marmont, LA. Drummer ini mengatakan 'bersedia melakukan apapun untuk membuatnya kembali.' Dia juga mengatakan tak tahu kenapa Barrymore memutuskannya. Sebuah sumber terdekat mengatakan Barrymore ingin berbaikan 'hanya untuk beberapa menit' tapi lalu mempertimbangkan kembali lantaran ia 'lebih suka menjomblo' sekarang.


Saat tampil di THE LATE SHOW WITH DAVID LETTERMAN, Barrymore mengatakan tentang perpisahan mereka, "Kehidupan kami berjalan ke arah yang berbeda dengan segala cinta dan penghormatan pada dunia.


Fabrizio Moretti adalah drum American rock alternatif band The Strokes. Fabrizio pinggangnya proyek dengan Rodrigo Amarante dari Los Hermanos dan Binki Shapiro, berjudul "Little Joy".

Ia bermain drum pada "Dream Car" pada 2008 album Stainless Gaya oleh Neon Neon. Dia mengagumi band “Gun n Roses”.


Moretti lahir pada 2 Juni 1980 di Rio de Janeiro, Brasil dari Italia ayah dan Brasil ibu. Ia dan keluarganya pindah ke New York City ketika dia 4 tahun, dan memiliki rencana untuk tinggal di sana hanya untuk tiga tahun, namun pada akhirnya mereka tinggal selama tujuh tahun. Dalam wawancara untuk sebuah situs web Brasil, Leo Moretti, Fabrizio's saudara, bahkan menyatakan bahwa setelah semua ini waktu tinggal di negara-negara, mereka selalu merasa seperti orang asing, mempertimbangkan diri mereka sebagai PRU dan selalu sangat dikenali dengan akar Brasil.

Sebagai seorang remaja, yang dihadiri Fabrizio Dwight Sekolah dengan sesama anggota band Nick Valensi dan Julian Casablancas.


Moretti juga merupakan antusias artis; beberapa contoh dari karya seni di 'situs web The strokes, termasuk sebuah potret dari sesama bandmate Nick Valensi.

Orang tua dan saudara hidup di Rio de Janeiro, Brasil dan dia berkunjung pada mereka dua kali setahun.

Nikolai Fraiture "BasS"









Pemain bass The Strokes, Nikolai Fraiture, punya band baru bernama Nickel Eye. Dia
bermain sebagai bassis dan juga vokalis untuk band tersebut. Apakah ini berarti The Strokes bakalan bubar, karena selain nikolai, gitaris mereka yang berambut afro pun, albert hammond jr, telah mengeluarkan solo albumnya, bahkan telah 2 album yang dia rilis bersama bandnya. “Saya belum yakin, apakah band ini akan saya serius’kan apa tidak, kita lihat saja nanti, saya masih berharap kalau The Strokes akan jalan terus” jelas nikolai. Band ini telah mempunyai 2 singel lagu yang berjudul Dying Star dan Brandy Of The Damned, dan bisa dilihat melalui youtube.com. Sementara, full albumnya akan dirilis secepatnya dan diberi judul The Time Of The Assassins, Apabila kalian ingin mengetahui lebih banyak tentang band baru nikolai fraiture ini, coba cek melalui myspace.com/officialnickeleye.

Album The Strokes Paling Powerful, So Far


Judul album: First Impression of Earth

Artis: The Strokes


Setelah 3 tahun absen usai rilis album ketiga Room on Fire (2001), The Strokes kembali menebar hype lewat First Impression of Earth. Banyak pengamat sudah berani acung jempol, bahkan sebelum mendengar satu singel pun. Wah!


Selain Franz Ferdinand, rasanya The Strokes-lah salah satu band yang paling sering kena sorot kritikus musik sepanjang tahun 2000 ini. Tak berlebihan apabila predikat the darlings of critics dialamatkan pada band yang dipunggawai Julian Casablancas (songwriter/ frontman), Nick Valensi (gitar), Albert Hammond Jr. (gitar), Nikolai Fraiture (bas) dan Fab Moretti (dram) ini.


Lalu apa istimewanya The Strokes?


Tidak seperti Franz Ferdinand, musik The Strokes mengalami peningkatan mencolok ketimbang sekadar memperdengarkan apa yang sudah jadi kekuatan mereka, berkali-kali. Banyak fans menilai, First Impression of Earth album yang paling powerful dibandingkan Is This It (2001) dan Room on Fire. Perbedaaan First Impression of Earth memang tidak gila-gilaan, tapi yang jelas lebih dari sekedar sama. Selain tahu formula terbaik dan stick to it, kekuatan band ini juga terletak pada koleksi lagu yang catchy dan, most of all, lirik yang well-written.


Dalam Impression, The Strokes mengerahkan semua sisi artistik yang mereka punya. You Only Live Once membuka album dengan komposisi yang keren punya. Temponya up-beat rock dengan chorus melodius dan solo gitar yang "menggembrak".


Juicebox mengingatkan kita pada lagu latar film-flm James Bond. Menarik dan tak terduga. Sajian rock yang asyik cukup terwakili oleh Heart in a Box, tapi lebih dahsyat lagi di Electricityscape, yang free-flowing solo gitarnya membuat lagu ini bersinar-sinar.


Razorblade lumayan bagus, walau interfensi pop-nya cukup mengganggu. Sementara On The Other Side yang funky dan danceable rasanya bakal jadi kontender paling tangguh untuk singel berikutnya.


Vision of Division yang sangat laid back, cukup mengharu-biru pendengar. Intro Ask Me Anything yang membawa kita pada era Sweet Child O' Mine-nya Guns n' Roses, menawarkan atmosfer baru, sama seperti tekad mereka untuk menawarkan something different di 15 Minutes. Dan meski kurang memorable, tapi Killing Lies tetap enak didengar.


Fear of Sleep mengkombinasikan permainan gitar Nick Valensi dan Albert Hammond Jr. yang catchy. Dalam Evening Sun, yang mengingatkan kita pada Who Loves The Sun-nya Velvet Underground, sedikit banyak memperlihatkan pengaruh Lou Reed pada The Strokes, terutama Julian Casablancas yang menulis mayoritas lagu di album ini.


First Impression of Earth adalah album eksperimen The Strokes yang rapi. Dan walaupun tidak pernah disebut sebagai salah satu dari "dewa gitar", Nick Valensi dan Albert Hammond Jr. kaya dengan nomor-nomor solo yang cukup stand out. Salut dan recommended.